Rabu, 19 Januari dr. Aryu Candra, M.Kes(Epid) dari Fakultas Kedokteran UNDIP  menjadi narasumber pada kegiatan talkshow FIT Radio Semarang dengan tema “Gizi dan Demensia”. Beliau bertujuan untuk mengedukasi masyarakat tentang asupan zat gizi yang tepat untuk penderita demensia.

Kegiatan dilaksanakan dengan cara ceramah singkat oleh narasumber lalu sesi tanya jawab yang disiarkan melalui radio. Ada beberapa tanya jawab yang edukatif, membangun wawasan baru bagi pendengar. Diantaranya, apa yang dimaksud dengan demensia, demensia adalah gangguan umum yang terjadi pada lansia yaitu kelompok penduduk yang berusia 60 tahun atau lebih. “Demensia ini merupakan kemunduran kognitif yang sedemikian beratnya, sehingga mengganggu aktivitas hidup sehari-hari dan aktivitas sosial,” ujar dr. Aryu.

Beliau menjelaskan demensia juga terbagi menjadi beberapa jenis, jenis yang paling sering dijumpai itu demensia alzheimer, yang menurunkannya daya ingat, daya pikir, daya orientasi, dan daya pemahaman. Selain itu juga demensia vaskuler yang dapat memicu terjadinya stroke akut.

            Lebih lanjut lagi dr. Aryu berpesan ada penyebab demensia selain usia, yaitu asupan gizi seperti karbohidrat, protein, lemak, dan vitamin yang kurang akan menimbulkan stress oksidatif yang kemudian akan memunculkan penyakit infeksi dan metabolisme yang dapat memicu terjadinya demensia.

            Tidak kurang, beliau juga menyebutkan asupan gizi yang dibutuhkan oleh penderita demensia. zat gizi mikro seperti vitamin dan mineral sangat dibutuhkan untuk lanjut usia, contohnya sebagai pengatur suhu tubuh dengan memperlancar proses oksidasi, memelihara fungsi normal otot dan saraf, dan B12 dapat mengurangi risiko gangguan kognitif dan demensia. Hasil dari penelitian lain juga menyebutkan bahwa ada beberapa vitamin lain yang berhubungan dengan fungsi kognitif lansia seperti vitamin B1, folat, riboflavin, dan vitamin C, selain itu suplementasi vitamin C dan E juga dapat memberikan efek protektif atau pencegahan terhadap penurunan fungsi kognitif.

            Kegiatan ditutup dengan sebuah pertanyaan dampak umum yang terjadi pada lansia jika kekurangan salah satu gizi. “Lansia yang mengalami kekurangan gizi mikro dan makro akan memiliki respon sistem dan fungsi imun yang rendah” jelas dr. Aryu.

            Itulah tadi beberapa penjelasan terkait hubungan antara asupan zat gizi yang tepat dengan fungsi kognitif pada lansia dengan demensia, oleh karena itu sangat penting mengkonsumsi makanan dengan kandungan gizi yang seimbang jadi tidak berlebih juga tidak terlalu sedikit dan mengurangi terjadinya penurunan fungsi kognitif dan menerapkan kebiasaan mengonsumsi makanan untuk menangkal radikal bebas.