Dalam rangka mendukung program Germas yang dicanangkan oleh pemerintah dan sebagai bentuk partisipasi dalam memperingati Hari Gizi Nasional, KSM Gizi Klinis dan Instalasi Gizi RSND bekerjasama dengan PPDS Gizi Klinis FK Universitas Diponegoro dan Forum Kota Sehat Semarang mengadakan kegiatan workshop tentang “Mengenal Sarkopenia dan Nutrisi Sehat pada Lansia”. Kegiatan ini dilakukan sebagai bentuk pengabdian masyarakat sekaligus memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada kader posyandu lansia. Workshop ini dilaksanakan pada hari Selasa 25 Januari 2022, di Aula lantai 2 Kantor Kecamatan Tembalang Semarang dengan diikuti 100 peserta yang terdiri dari Kader Posyandu, PKK, dan DWP Kecamatan Tembalang. Adapun narasumber dalam kegiatan ini adalah dr. Etisa Adi Murbawani., M.Si., Sp.GK (K) selaku pelaksana kegiatan.
Setiap tanggal 25 Januari diperingati sebagai Hari Gizi Nasional. Dengan menyongsong slogan yang berbeda setiap tahunnya, tahun ini Kementerian Kesehatan RI menyemarakan slogan “Gizi Seimbang, Keluarga Sehat, Negara Kuat”. Gizi seimbang merupakan terminologi yang sudah tidak asing lagi di dengar oleh masyarakat Indonesia. Gizi seimbang tidak hanya diperhatikan untuk anak-anak tetapi untuk lansia pun juga perlu diperhatikan. Kegiatan workshop ini sebagai edukasi untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang gizi lansia sebagai upaya preventif untuk menangani sarcopenia. Kegiatan berlangsung selama kurang lebih tujuh jam, dimulai pukul 08.00 WIB dan selesai pukul 15.00 WIB.
Pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat berupa edukasi secara langsung. Para peserta yang hadir diberikan wawasan dan pengetahuan terkait gizi lansia untuk menangani sarcopenia. Sarcopenia adalah kondisi hilangnya massa otot dan kekuatan otot terkait dengan penuaan. Setiap kehilangan massa otot, artinya kekuatan otot dan kemampuan bergerak lansia menjadi menurun. Akibatnya, kondisi ini dapat membatasi aktivitas lansia sehari-hari dan membuat kualitas hidup lansia menurun. Menurut narasumber, gejala dari kondisi ini tidaklah banyak. Umumnya, lansia yang mengalami sarcopenia menunjukkan tanda mudah lelah dan kehilangan stamina secara perlahan. Kondisi ini tentu dapat memengaruhi kemampuan lansia dalam melakukan aktivitas fisik. Seiring waktu, yang awalnya lansia bisa melakukan aktivitas “ini dan itu”, tidak bisa lagi melakukan aktivitas yang sama. Sekali pun bisa, mereka butuh usaha keras dalam melakukannya. Pada akhirnya, mereka akan lebih banyak menghabiskan waktu untuk duduk atau berbaring. Penyebab sarcopenia yang paling umum adalah kurangnya aktivitas fisik sepanjang hari. Di samping itu, ada juga kemungkinan lain bisa menjadi penyebab dari hilangnya masssa otot ini, antara lain yaitu penurunan kadar hormon tertentu yang berkaitan dengan otot, tidak mengonsumsi cukup kalori dan protein setiap hari untuk menjaga massa otot, berkurangnya kemampuan tubuh dalam mengubah protein menjadi energi, dan kurangnya jumlah sel saraf yang mengirimkan sinyal dari otak ke otot untuk bergerak.
Dalam kegiatan ini, narasumber juga menyampaikan terkait makanan dan nutrisi memainkan peran penting dalam menjaga massa dan kekuatan otot, terutama protein. Tubuh membutuhkan protein untuk membangun dan memelihara massa otot. Asam amino yang ada pada protein merupakan senyawa untuk merangsang sintesis protein dalam otot. Oleh karena itu, tubuh lansia memerlukan asupan protein yang cukup untuk mempertahankan massa otot. Ada beberapa jenis kelompok makanan yang sangat baik dikonsumsi untuk mencegah sarkopenia, antara lain yaitu makanan yang mengandung banyak protein, makanan yang kaya akan vitamin D, dan makanan tinggi asam lemak omega 3. Di samping mengonsumsi makanan sehat dan bergizi, perlu juga menerapkan asupan gizi seimbang dan rutin berolahraga agar tercegah dari sarkopenia.